Pages

Jumat, 13 Desember 2013

KOTA MODERN



KOTA MODERN (SUMEDANG)
                                                                                                                    
lambang kabupaten sumedang
Lambang Sumedang diciptakan oleh R. MAHAR MARTANEGARA, putra seorang bupati Bandung Raden Adipati Aria Martanagara, keturunan Sumedang. Lambang ini diresmikan menjadi lambang Sumedang pada tanggal 13 Mei 1959. dengan arti dan makna sebagai berikut :
  1. Perisai : Melambangkan jiwa kesatria utama, percaya pada diri sendiri.
  2. Sisi Merah   : Semangat keberanian
  3. Dasar Hijau : Lambang kesuburan pertanian
  4. Bentuk setengah bola serta bentuk kubus pada ” LINGGA ” : Melambangkan bahwa manusia tidak ada yang sempurna.
  5. Sinar Matahari : Melambangkan semangat rakyat dalam mencapai kemajuan.
  6. Warna Kuning Emas : Melambangkan keluhuran budi dan kebesaran jiwa.
  7. Tujuh Belas Sinar: Melambangkan Angka  Sakti, tanggal Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
  8. Delapan bentuk dari pada ” LINGGA ” : Lambang bulan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
  9. Sembilan belas batu pada ”  LINGGA ”, empat buah kaki tembok dan lima buah anak – anak tangga : Lambang Tahun Proklamasi Republik Indonesia (1945).
  10. Tulisan ” INSUN MEDAL ”  erat kaitannya dengan kata Sumedang yang mengandung arti :
Berdasarkan Prabu Tadjimalelea, seorang tokoh legendaries dalam sejarah Sumedang, bahwa INSUN : Aku, MEDAL : Keluar).
Berdasarkan data Museum Pangeran Geusan Ulun : INSUN MEAL berarti (INSUN : daya, MADANGAN : terang). Kedua pengerian tersebut bersifat mistik.
Berdasarkan Prof. Anwas Adiwilaga, INSUN MEDAL berasal dari kata SU dan MEDANG (SU : bagus, dan MEDANG : sejenis kayuyang bagus pada jati yaitu huru yang banyak tumbuh di Sumedang dulu). Pengertian ini bersifat etimologi.

SUMEDANG
Kabupaten Sumedang, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibukotanya adalah kecamatan Sumedang Utara, Sumedang,  sekitar 45 km Timur Laut Kota Bandung. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Indramayu di Utara, Kabupaten Majalengka di Timur, Kabupaten Garut di Selatan, Kabupaten Bandung di Barat Daya, serta Kabupaten Subang di Barat.
Kabupaten sumedang memiliki luas wilayah ±152.219,95 Ha. dengan terdiri atas 26 kecamatan, 272 desa dan 7 kelurahan. Sumedang, ibukota kabupaten ini, terletak sekitar 45 km dari Kota Bandung. Dengan koordinat 6°51′35″LS,107°55′15″BT . Sebagian besar wilayah Sumedang adalah pegunungan, kecuali di sebagian kecil wilayah Utara berupa dataran rendah. Gunung Tampomas (1.684 m), berada di Utara Sumedang. Kabupaten Sumedang memiliki posisi strategis dalam konteks perkembangan Provinsi Jawa Barat, antara lain :
|  Dari aspek eonomi, adanya pertumbuhan industry di kawasan industry Kecamatan Jatinangor dan Kecamatan Cimanggung ;
|  Dari aspek sumber daya manusia, adanya wilayah Kecamatan Jatinangor sebagai kawasan perguruan tinggi;
|  Dari aspek sumber daya alam dan kelestarian lingkungan hidup, khususnya di Wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarik dan DAS Cimanuk Hulu yang berpengaruh bagi wilayah Hilir Sungai Cimanuk, yaitu; Kabupaten Majalengka, Kabupaten Indramayu dan Cirebon, termasuk pembangunan Bendungan Jatigede dan jalan Tol CISUMDAWU (Cileunyi-Sumedang-Dawuan).


Kota Sumedang
Sejarah Sumedang
Pada mulanya Kabupaten Sumedang adalah sebuah kerajaan di bawah kekuasaan Raja Galuh. Didirikan oleh Prabu Geusan Ulun Aji Putih atas perintah Prabu Suryadewata sebelum Keraton Galuh dipindahkan ke Pakuan Pajajaran, Bogor. Seiring dengan perubahan zaman dan kepemimpinan, nama Sumedang mengalami beberapa perubahan. Yang pertama, yaitu Kerajaan Tembong Agung (Tembong artinya nampak dan Agung artinya luhur) dipimpin oleh Prabu Guru Aji Putih pada abad ke-12. Kemudian pada masa zaman Prabu Tajimalela, diganti menjadi Himbar Buana yang berarti menerangi alam, dan kemudian diganti lagi menjadi Sumedang Larang (Sumedang berasal dari kata Insun Medal/Insun Medangan yang berarti aku dilahirkan; aku menerangi dan larang berarti sesuatu yang tidak ada tandingannya).
Sumedang Larang mengalami masa kejayaan pada waktu dipimpin oleh Pangeran Angkawijaya atau Prabu Geusan Ulun sekitar tahun 1578, dan dikenal luas hingga ke pelosok Jawa Barat dengan daerah kekuasaan meliputi wilayah Selatan sampai dengan Samudera Hindia, wilayah Utara sampai Laut Jawa, wilayah Barat sampai dengan Cisadane, dan wilayah Timur sampai dengan Kali Pamali.
Kerajaan ini kemudian menjadi vazal Kesultanan Cirebon, dan selanjutnya berada di bawah kendali Kesultanan Mataram, di masa Sultan Agung. Pada masa Mataram inilah teknik persawahan diperkenalkan di tanah Pasundan dan menjadi awal istilah "gudang beras" untuk daerah antara Indramayu hingga Karawang/Bekasi. Dalam strategi penyerangan Sultan Agung ke Batavia wilayah Sumedang dijadikan wilayah penyedia logistik pangan. Selain itu, aksara Hanacaraka juga diperkenalkan di wilayah Pasundan pada masa ini, dan dikenal sebagai Cacarakan. Pusat kota Sumedang juga dirancang pada masa ini, mengikuti pola dasar kota-kota Mataraman lainnya. Sebelum Bandung dibangun pada abad ke-19, Sumedang adalah salah satu pusat budaya Pasundan yang penting. .Pangeran Aria Soeriaatmadja (bupati Sumedang di tahun 1882 – 1919), juga dikenal dengan julukan "Pangeran Mekkah", karena wafat di Makkah
Sumedang mempunyai ciri khas sebagai kota kuno khas di Pulau Jawa, yaitu terdapat Alun-alun sebagai pusat yang dikelilingi Mesjid Agung, rumah penjara, dan kantor pemerintahan. Di tengah alun-alun terdapat bangunan yang bernama Lingga, tugu peringatan yang dibangun pada tahun 1922. Dibuat oleh Pangeran Siching dari Negeri Belanda dan dipersembahkan untuk Pangeran Aria Soeriaatmadja atas jasa-jasanya dalam mengembangkan Kabupaten Sumedang.
Berdasarkan bukti-bukti sejarah, baik yang tertulis maupun dari babd/cerita rakyat. Hari jadi Sumedangdi tetapkan berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
Serangan lascar gabungan Banten, Pakungwati, Demak, dan Angke pada abad XVI ke Pajajaran, merupakan peristiwa yang membuat Kerajaan Pajajaran Runtag (Runtuh). Hal ini disebabkan sebagian rakyat Sumedanglarang pada masa tersebut sudah memeluk agama islam. Justru dengan berakhirnya masa kekuasaan Pajajaran, Sumedanglarang makin berkembang.
Penetapan hari jadi Sumedang erat kaitannya dengan peristiwa di atas. Ada tiga sumber sejarah yang dijadikan pegangan dalam menentukan hari jadi Sumedang, yaitu :
Pertma, Kitab Waruga Jagat, yang disusun Mas Ngabehi Perana tahun 117 M. kendati tidak begitu lengkap isinya, namun sangat membantu dalam usaha mencari tanggal nyang tepat untuk dijadikan pegangan/penentuan Hari Jadi Sumedang. menurutKitab Waruga Jagat : “Pajajaran Merad Kang Merad Ing Dina Selasa Ping 14 Wulan Syafar Tahun Jim Akhir”. Artinya, Kerajaan Pajajaran Runtuh Pada Tanggal 14 Syafar Tahun Jim Akhir.
Kedua, Buku Runcahan Sejarah yang disusun oleh Dr. R Asikin Widjajakusumah yang menyatakan antara lain : “Pangeran Geusan Ulun Jumeneng Nalendra (hartina teu kabawa kusasaha) di Sumedang Larang sabada burak Pajajaran”. Artinya Pangeran Geusan Ulun menjadi raja yang berdaulatdi Sumedanglarang stelah Kerajaan Pajajaran berakhir.
Ketiga, disertai yang dibuat oleh Prof.Dr.Husein Djajadiningrat yang baerjudul : Cristice Beshoucing Van de Sejarah Banten. Disertai ini antara lain menyebutkan bahwa serangan tentara Islam ke Ibukota Pajajaran terjadi pada tahun 1579, tepatnya Ahad 1 Muharam tahun Alif.
Mengacu pada ketiga sumber sejarah tadi, maka dalam diskusi untuk menentukan Hari Jadi Sumedangyang dihadiri oleh para sejarawan seperti : Drs. Amir Sutaarga, Drs. Atja, dan Drs. A. Gurfaniberhasil menyimpulkan, bahwa 14 Syafar Tahun Jim Akhir itu jatuh pada tahun 1578 Masehi, bukan tahun 1579, tepatnya 22 April 1578.
Atas dasar itu DPRD Tk II Sumedang dalam Keputusan Nomor :1/Kpts/DPRD/Smd/1973 Tnggal 8 Oktober 1973 menetapkan tanggal 22 April 1578 sebagai Hri Jadi Sumedang.

DAFTAR RAJA DAN BUPATI SUMEDANG
MASA KERAJAAN
  1. Prabu Guru Adji Putih (Raja Tembong Agung), 696-721 M
  2. Batara Tuntang Buana / Prabu Tadjimalela, 721-778 M
  3. Jayabrata/Prabu Lembu Agung, 778-893 M
  4. Atmabrata / Prabu Gajah Agung, 893-998 M
  5. Jagabaya / Prabu Pagulingan, 998-1114 M
  6. Mertalaya / Sunan Guling, 1114-1237 M
  7. Tirtakusuma / Sunan Tuakan 1237-1462 M
  8. Sintawati / Nyi Mas Ratu Patuakan, 1462-1530 M
  9. Satyasih / Ratu Inten Dewata Pucuk Umun (Kemudian digantikan oleh Pangeran Koesoemahdinata I /Pangeran Santri) : 1530-1578 M
  10. Pangeran Koesoemahdinata II (Pangeran Geusan Ulun) : 1578-1601 M
MASA BUPATI PENGARUH MATARAM
  1. Pangeran Koesoemahdinata III (Pangeran Rangga Gempol I) : 1601-1625 M
  2. Pangeran Koesoemahdinata IV (Pangeran Rangga Gede) : 1625-1633
  3. Raden Bagus Weruh (Pangeran Koesoemahdinata V/Pangeran Rangga Gempol II) : 1633-1656 M
  4. Pangeran Koesoemahdinata VI (Pangeran Panembahan/Pangeran Rangga Gempol III) : 1656-1706 M
MASA PENGARUH KOMPENI VOC
  1. Dalem Adipati Tanoemadja : 1706-1709 M
  2. Raden Tumenggung Koesoemahdinata VII (Pangeran Rangga Gempol IV/Pangeran Karuhun) : 1709-1744 M
  3. Dalem Istri Radjaningrat : 1744-1759 M
  4. Dalem Adipati Koesoemahdinata VIII (Dalem Anom) : 1759-1761 M
  5. Dalem Adipati Soerianagara II : 1761-1765 M
  6. Dalem Adipati Soerialaga : 1765-1773 M
MASA BUPATU PENYELANG/PENGGANTI
  1. Dalem Adipati Tanubaya, 1773-1775m
  2. Dalem Adipati Partakoesoemah (Tusschen Bestur Parakanmuncang) : 1775-1789 M
  3. Dalem Aria Satjapati : 1789-1791 M
MASA PEMERINTAHAN BELANDA
Merupakan Bupati Keturunan Langsung Leluhur Sumedang
  1. Raden Tumenggung Soerianagara (Pangeran Koesoemahdinata IX/Pangeran Kornel) : 1791-1828  M
  2. Dalem Adipati Koesoemahjoeda (Dalem Ageung) : 1828-1833 M
  3. Dalem Adipati Koesoemahdinata (Dalem Alit) : 1833-1834 M
  4. Raden Tumenggung Soeriadilaga : 1834-1836 M
  5. Pangeran Soeria Koesoemah Adinata (Pangeran Sugih) : 1836-1882 M
  6. Pangeran Aria Soeriaatmadja (Pangeran Mekkah) : 1882-1919 M
  7. Adipati Aria Koesoemadilaga : 1919-1937 M
  8. Tumenggung Aria Soeria Koesoema Adinata : 1937-1946 M
BUPATI MASA PEMERINTAHAN REPUBLIC INDONESIA
  1. Tumenggung Hasan Satjakoesoemah : 1946-1947 M
BUPATI MASA PEMERINTAHAN BELANDA/INDONESIA
  1. Tumenggung Mohamad Singer : 1947-1949 M
BUPATI MASA PEMERINTAHAN NEGARA PASUNDAN
  1. Tumenggung Hasan Satjakoesoemah : 1949-1950    M
BUPATI MASA PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA
  1. Raden Abdoerachman Kartadipoera : 1951-1958  M
  2. Sulaeman Soemitakoesoemah : 1951-1958 M
  3. Antam Sastradipura (Kepala Daerah) dan R. Enoh Soeriadikoesoemah (Pj. Bupati) : 1958-1960 M
  4. Mohamad Chafil : 1960-1966 M
  5. Adang Kartaman : 1966-1970 M
  6. Drs. Supian Iskandar (Pj. Bupati) : 1970-1972 M
  7. Drs. Supian Iskandar : 1972-1977 M
  8. Drs. Soeyoed (Pj. Bupati) : 1977-1978 M
  9. Drs. H. Kustandi Abdoerachman : 1978-1983 M
  10. Drs. H. Sutardja : 1983-1993 M
  11. Drs. H. Moch Husein Jachjasaputra : 1993-1998 M
  12. Drs. H. Misbach : 1998-2003M
  13. H. Don Murdono, S.H., M.Si : 2003-2013 M
  14. Drs. H. Endang Sukandar, M.Si : 2013 - 2 November 2013 M
  15. Drs. H. Ade Irawan, M.Si. (Plt.) : 2 November 2013  - sekarang

PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN SUMEDANG


Gedung Negara yang lama


Gedung Negara yang baru
Pembangunan Pusat Pemerintahan Kabupaten Sumedang berbasis budaya sunda secara keseluruhan diperkirakan membutuhkan pendanaan sebesar Rp. 443,27 milyar, yang terdiri dari : untuk kebutuhan pembebasan lahan seluas 32 ha sebesar Rp 91,20 milyar; pembangunan infrastuktur sebesar Rp 281,62 milyar; serta pengadaan perlengkapan kantor sebesar Rp 70,45 milyar.

PUSAT PERBELANJAAN KABUPATEN SUMEDANG
Pasar Modern
Griya Plaza Sumedang (Jl. Mayor abdulrachman no 163)


Griya Plaza Sumedang
Toserba Griya (Tanjungsari)
Alamat: Jl Tanjungsari 229 Tanjungsari
Kota: Tanjungsari
Kode pos: 45362
Faks: 022 7914972
Nomor Telepon: 022 7914970 - 022 7914971 - 022 7914972


Toserba Griya (Jatinangor)
Toserba Griya, Jl. Raya Jatinangor km 21 Jawa Barat 45363

Jatinangor Town Square (jatos)
Mall, Plaza, and Department Store
Jalan Raya Jatinangor No. 150, Sumedang, Jawa Barat 45363


Gambar Jatos


Pasar Rakyat
Pasar Sumedang


Gambar Pasar Sumedang
Pasar Tanjungsari


Gambar Pasar Tanjungsari
PUSAT KESEHATAN
Rumah Sakit Umum Sumedang
Jalan Palasari No. 80 Sumedang - Jalan P. Geusan Ulun No. 43 Sumedang – 45311
Telp. 0261-201021 faximile 0261-204970



Gambar Rumah Sakit Sumedang
Rumah Sakit Pakuwon

Jl. Rd. Dewi Sartika No. 17 - Sumedang
Telp. (0261) 210834 Fax. (0261) 210932

 

Gambar Rumah Sakit Pakuwon

NAMA                  : DR SONNY S. WANGSADISASTRA, SpA (SPESIALIS ANAK)
ALAMAT              : JL. Mayor Abdurachman No.192 Sindangraja, Sumedang
NO TELP              :0261 205599

NAMA                  : DR EFENDI PURWASASMITA (KLINIK BERSALIN)
ALAMAT              : JL. R. sadikin No 1 Sumedang
NO TELP              :0261 202846

NAMA                  : KLINIK LAB SILIH ASIH
ALAMAT              : JL. P. GEUSAN ULUN NO.102
NO TELP              :0261-201848


NAMA                  : KLINIK DAFFA
ALAMAT              : JL. ANGKREK

gambar Klinik Daffa


NAMA                  : KLINIK BUNDA MEDIKA
ALAMAT              : Jl Prabu Tadjimalela NO.4a Dano, Sumedang Utara


NAMA                  : KLINIK DANO
ALAMAT              : JL PRABU TADJIMALELA C 38 SUMEDANG
NO TELP              : 0261 210437

 NAMA                 : Dr. ISFIHANY Z.K.,Sp.OG (RUMAH BERSALIN ASY-SYIFA ARBA PUTRA)
 ALAMAT             : Jl. Kaum No.5 Tanjungsari 
NO.TELP              : 022 7911320 

 

PUSAT TRANSPORTASI

Terminal ciakar

Terminal Ciakar Sumedang, Terminal yang berada di jalan Prabu Gajah Agung dan berjarak tidak terlalu jauh dari Tugu Adipura . Terminal ini dibangun pada tahun 1990-an dan selesai direnovasi kembali pada akhir tahun 2011 dengan kucuran dana dari APBD Provinsi Jawa Barat sebesar 3,4 miliar.


Gambar Terminal Ciakar
PUSAT KOTA
Alun-alun Sumedang
Salah satukekhasan Alu-alun Sumedang adalah di tengah Alun-alun terdapat Lingga. Yang letaknya dekat dengan komplek perkantoran Pemerintahan Kabupaten Sumedang dan dikelilingi olelh mesjid Agung Sumedang, gedung DPRD,Kejaksaan Negeri dan Lapas.


Gambar Alun-Alun Sumedang
PUSAT PERDAGANGAN
  Jl. Tampomas No. 112 Sumedang

 Jl. Tampomas Sumedang

PUSAT PENDIDIKAN
Pusat pendidikan di kabupaten Sumedang ini sebagian besar berada di daerah Jatinangor seperti :
ITB (INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG)
Jl. Winaya Mukti No.1 Jatinangor


Gambar  ITB
UNPAD (UNIVERSITAS PADJAJARAN )
Alamat: Gedung Rektorat Unpad Lt. 1, Jl. Raya Bandung – Sumedang Km 21 Jatinangor 45363
Telepon:  (022) 84288888



Gambar UNPAD
IKOPIN
Address           : JL. Raya Jatinangor Km 20,5, Bandung, Indonesia
Phone              :+62 22 4201714


Gambar IKOPIN
 UNWIM
Bojongseungit Jalan Raya Bandung -Sumedang Km. 29 Tanjungsari Sumedang 45362  Jawa Barat,  Telp 022-7911214, 7912585 ; Fax 0227912585

IPDN
Jl raya jatinangor km 20 sumedang jabar


Gambar IPDN
Adapun Pusat Pendidikan lainnya yaitu :
Kampus UPI Sumedang 
Jl. Mayor Abdurahman No. 221 Sumedang
 
Dikutip Dari Beberapa Sumber